Kabanjahe (Humas) Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam memajukan suatu bangsa, sehingga pendidikan harus  dilakukan secara professional. Peran para Guru Agama Katolik sangat penting, untuk menciptakan Guru Agama Katolik yang professional maka Kelompok Kerja Guru (KKG) menjadi sarana komunikasi untuk meningkatkan kompetensi Guru Agama Katolik, memperluas wawasan ilmu pengetahuan serta bekerja sama untuk meningkatkan kualitas hidup dan iman anak didik.

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Agama Katolik,dan menambah wawasan, meningkatkan kualitas dan profesionalisme serta menyatukan persepsi Pembinaan Guru agama Katolik Tingkat Dasar sebagai pendidik professional Kementerian Agama Kabupaten karo mengadakan pembinaan Kelompok Kerja Guru ( KKG) Agama Katolik Tingkat Dasar  se-Kabupaten Karo, Sabtu, (8/7).

Kegiatan diadakan di Aula H.Sulaiman Tarigan dengan menghadirkan 35 peserta guru Agama Katolik Tingkat Dasar di Lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Karo dengan Nara Sumber Dr.H.Mustapid,MA Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Karo, Pastor Daniel Manik,Pr, Pastor Paroki Santa Perawan Maria Diangkat Ke surga Kabanjahe  serta Erpina Br Tarigan,S.S,M.Pd., Kepala Sekolah SMPN 2 Merek.

Helmi Br Sinukaban,S.Ag  Pengawas Pendidikan Agama Katolik Tingkat Dasar  selaku ketua panitia dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas  dan profesionalisme Guru Pendidikan Agama Katolik dalam menunjang tugas dan profesinya. Meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan bagi guru Agama Katolik pada sekolah umum. Dan meningkatkan sosialisasi tentang manajemen pembelajaran dan teknik penilaian soal agama katolik.

Kegiatan ini dibuka  oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karo Dr.H.Mustapid,MA didampingi oleh Kasi Bimas Katolik Mando Perangin angin, S.Pd. M.M., didampingi Pengawas Agama Katolik Juriani Br Bukit,S.Ag. Kakan Kemenag  yang dalam arahannya ketika membuka kegiatan menghimbau para guru agama Katolik agar lebih kreatif dan menciptakan suasana belajar yang lebih menarik minat peserta didik untuk mengikuti proses belajar mengajar. Beliau berharap guru agama Katolik di sekolah cara mengajar diatur secara baik agar menarik minat peserta didik.

Adapun materi yang dibahas oleh Kakan Kemenag Karo adalah problematika Guru Pendidikan Agama Katolik dalam menghadapi masalah peserta didik (siswa), lingkungan belajar, kompetensi, metode dan evaluasi.

Fungsi Pendidikan Agama Di Sekolah yaitu pengembangan, penyaluran, perbaikan, pencegahan, penyesuaian dan Sumber Nilai. Faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja antara lain karena arus globalisasi dan informasi, media cetak dan elekronik, control sosial, keluarga dan system pendidikan. Dan pendekatan pembelajaran pendidikan agama  adalah pendekatan pembiasaan,  pendekatan pengalaman, pendekatan emosional, pendekatan rasional, pendekatan fungsional dan pendekatan keteladanan.

Diakhir sambutan Kakan Kemenag Karo  menyampaikan kepada para peserta yang hadir untuk  mengikuti acara  kegiatan ini agar  mampu untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan sekarang ini dan  baik dimasa yang akan datang,semoga dengan  adanya program ini kedepan hendaknya mampu menumbuhkan pendidikan yang  bermutu dan berkelanjutan.